Mengajar anak autis merupakan tugas yang menantang, terutama bagi yang belum pernah memiliki pengalaman menangani anak-anak dengan ketidakmampuan belajar.
Meskipun lambat, anak autis bisa dilatih untuk membaca, menulis, dan belajar.Autisme mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif.
Autisme merupakan kelainan genetik dan tidak dapat disembuhkan.
Namun tidak berarti anak autis tidak dapat menjalani kehidupan normal.
Pengaruh autisme akan bervariasi antara satu anak dengan yang lainnya.
Ada yang hanya sedikt berbicara, sementara yang lainnya menunjukkan perilaku kompulsif yang ekstrim.
Di sekolah khusus, anak-anak autis juga belajar aritmatika, tata bahasa, dan lain-lain sama seperti anak lainnya.
Berbagai teknik dilakukan untuk mengajar anak-anak autis di sekolah khusus.
Diperlukan kesabaran dan ketekunan ketika menghadapi anak-anak dengan autisme.
Perilaku agresi, agitasi, dan mudah marah dari guru akan berpengaruh negatif terhadap proses pengajaran.
Berikut adalah beberapa teknik yang bisa dilakukan untuk mengajar anak-anak dengan autisme:
1. Tidak Melakukan Modifikasi Jadwal
Anak-anak autis tidak suka variasi karena lebih menyukai rutinitas yang sama serta kebiasaan berulang.
Oleh karena itu, sebaiknya tidak melakukan perubahan jadwal untuk anak dengan autisme.
Namun, bukan tidak mungkin untuk melakukan sedikit modifikasi jadwal bila memang dibutuhkan.
2. Memilih Gaya Belajar
Setiap anak memiliki gaya belajar tertentu.
Beberapa anak mungkin lebih cepat menyerap informasi dengan cara mendengar, sementara anak yang lain lebih cenderung pada gaya belajar visual.
Pada beberapa anak, media gambar menjadi bahasa pengantar utama dalam belajar.
Sebagai guru atau orangtua, Anda perlu mencari tahu metode mana yang membantu anak untuk fokus pada apa yang diajarkan.
Anak autis cenderung kehilangan minat bila mereka tidak mengerti apa yang diajarkan.
Jadi, memilih gaya belajar yang sesuai akan membuat anak mampu beradaptasi lebih baik.
3. Menggunakan Bahasa Sederhana
Menggunakan kata-kata sederhana serta kalimat pendek ketika berkomunikasi dengan anak-anak autis sangat dianjurkan.
Kalimat yang panjang dan kompleks hanya akan membuat anak bingung.
Kalimat yang pendek lebih mudah dibaca, ditulis ulang, serta dipahami oleh anak.
4. Menggunakan Objek Menarik ketika Belajar
Anak-anak autis biasanya memiliki mainan favorit. Gunakan mainan favoritnya sebagai salah satu teknik untuk mengajar mereka.
Bila mainan favorit anak adalah mobil, Anda bisa bercerita tentang kisah-kisah yang melibatkan mobil.
Bisa juga menggunakan mainan mobil kecil untuk mendapatkan perhatian anak.
5. Menangani Masalah Menulis
Sebagian besar anak autis menghadapi masalah dengan keterampilan motorik mereka.
Anak autis tidak dapat mengendalikan tangan sehingga kesulitan untuk menulis rapi. Hal ini bisa membuat anak merasa putus asa.
Untuk mengatasi hal ini, minta anak untuk mengetik di komputer atau di laptop.
Mengetik di komputer bisa membantu anak belajar lebih cepat tanpa merasa kecewa saat melihat hasil tulisan mereka.
Selain itu, cara ini bisa memotivasi anak untuk menikmati proses menulis.
6. Mengenali Bakat
Anak-anak dengan autisme biasanya sedikit lebih lambat dalam berkomunikasi dan proses belajar dibandingkan dengan anak-anak lain seusia mereka.
Namun, banyak diantara anak-anak autis yang memiliki bakat melukis, memainkan alat musik, membuat kerajinan, bahkan pemrograman komputer.
Pikiran mereka sangat kreatif dan seringkali menghasilkan karya seni yang luar biasa.
Penting bagi guru atau orang tua untuk mengidentifikasi bakat anak autis serta membantu mengembangkannya.
Bakat ini bisa dipoles sehingga dapat digunakan sebagai keterampilan untuk kehidupan maupun karir mereka di masa depan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar